Alternatif penutup lantai, Parquet Laminate

Selain keramik dan karpet, salah satu penutup lantai yang sering digunakan adalah jenis parquet (lantai kayu). Parquet biasanya cocok digunakan untuk ruang tidur, mushalla, ruang tv ataupun di ruang keluarga.

image

Namun seiring berkembangnya waktu, material kayu semakin langka dan mahal harganya, parquet kayu mulai banyak ditinggalkan orang.
Saat ini dipasaran, beberapa inovasi pun bermunculan untuk pengembangan parquet, salah satunya adalah parquet laminate. Apakah parquet laminate itu?

Parquet laminate ini adalah material menyerupai motif kayu tersusun dari beberapa lapisan. Umumnya lapisannya adalah sebagai berikut :
1. Lapisan paling bawah adalah melamin, lapisan ini melindungi parket dari kelembaban lantai eksisiting.
2. Lapisan utama, biasanya terbuat dari material MDF (medium density fiber), atau HDF (high density fiber) MDF dan HDF umumnya polos.
3. Lapisan motif kayu, umumnya terbuat dari resin, lapisan ini yg membuat tampilan parket laminate seperti kayu alami.
4. Lapisan paling atas adalah lapisan film transparan yang membuat parket tahan gores dan tahan air.
Keempat lapisan ini direkatkan menjadi satu kesatuan.
Umumnya terdapat 2 tipe ketebalan, yaitu 8 mm dan 12 mm.

Kelemahan parquet adalah karena materialnya terbuat dari serbuk kayu, parquet tak mampu menahan beban berat. Selain itu walaupun sudah dilapisi lapisan film, apabila parquet terkena tumpahan air atau sedang di pel, usahakan parquet jangan terlalu lama basah, karena sifat air yang absorsif dapat merusak parquet.

Keunggulan dari parquet adalah kemudahan dalam pemasangan, parquet sebenarnya tidak perlu direkatkan ke lantai dasarnya, karena pemasangannya dengan sistem interlocking (lidah-ceruk) tidak menggunakan nat (seperti pemasangan puzzle), berbeda dengan keramik yang direkatkan bawahnya dan diisi nat semen.

image

Parquet ini juga bisa diaplikasikan pada lantai yang sudah dipasang keramik, jadi tidak perlu membongkar keramik eksisting.

Bagaimana? Praktis kan?

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar